Minggu, 07 April 2013

BIOGRAFI SYEKH MUDA AHMAD ARIFIN

6 komentar

BIOGRAFI SYEKH MUDA AHMAD ARIFIN
Oleh : Saifuddin, M.A

A. Riwayat Hidup Syekh Muda Ahmad Arifin
        Syekh Muda ahmad Arifin dilahirkan di Tanjug Morawa pada tanggal 1 April 1937. Ayahnya bernama Abdul Qadir dan ibunya bernama Satiroh. Ayahnya berasal dari daerah Aceh Tenggara dan ibunya berdarah Jawa. Beliau adalah anak keempat dari enam bersaudara. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang taat pada agama. Ayah beliau bekerja sebagai guru agama.
          Jenjang pendidikan formalnya dimulai dengan memasuki SR (Sekolah Rakyat) pada umur 7 tahun di Padang Bulan, Medan. Setelah menyelesaikan SR, ia melanjutkan pendidikannya ke STP (Sekolah Teknik Pertama) di Sungai Kera, Medan dan selesai pada tahun 1953.
          Didorong oleh cita-citanya sejak kecil ingin menjadi seorang ulama, maka setelah menyelesaikan pendidikannya di STP, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Imam Ghazali yang dipimpin oleh Dr.Syekh H. Jalaluddin yang berlokasi di Jl. Bogor no. 8, Jakarta. Pada tahun 1962 ia menyelesaikan pendidikannya di pesantren tersebut. Pada tahun 1966 Syekh Muda ahmad Arifin melanjutkan pendidikannya dalam bidang Ilmu Hakikat di Perguruan Tinggi Imam Ghazali Jakarta selama dua tahun dan memperoleh gelar “doktor” dalam bidang ruhaniah pada tahun 1968.

B. Belajar Tarekat Kepada Syekh Muda Abdul Qadim
          Syekh Muda Ahmad Arifin memulai pendidikan tarekatnya pada Syekh Muda Abdul Qadim pada tahun 1954 di kampung Balubus. Balubus adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Dangung-Dangung, Kota Paya Kumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Setelah lebih kurang selama 16 tahun dalam bimbingan gurunya Syekh Muda abdul Qadim, maka pada bulan Dzul Hijjah, bertepatan dengan bulan Februari 1970, ketika ia mengikuti latihan suluk ketiga, sebagaimana disebutkan oleh gurunya ia mengalami fana fillah (karam dalam zikrullah) selama tiga hari tiga malam, mulai dari senin fajar sebeleum subuh hingga kamis fajar dan beliau tersadar ketika azan Subuh dikumandangkan. Atas kemajuan yang diperoleh muridnya, pada saat itu juga yang bertepatan pada bulan februari 1970, sang guru memberikan gelar “syekh muda” kepada Ahmad Arifin yang pada saat itu berusia 33 tahun, suatu gelar yang lazim diberikan kepada mereka yang dianggap bisa membuka suluk dan telah mapan spiritualnya. Syekh Muda Abdul Qadim memberikan kepadanya ijazah dan silsilah tarekat Sammaniyah.
          Diantara murid-murid Syekh Muda Abdul Qadim yang telah berhasil memperoleh ijazah dan gelar syekh adalah Syekh Muhammad Thoib, Syekh Abdul Malik, Syekh Angko Mudo, Syekh Mukhtar Tanjung, Syekh Ibrahim Bonjol, Syekh Baringin, dan terakhir adalah beliau sendiri

C. Peran Syekh Muda Ahmad Arifin Sebagai Pengembang Tarekat Sammaniyah
          Beliau memulai dakwahnya di daerah Padang Bulan Medan pada tahun 1970. beliau menanamakan majelis pengajian yang dipimpinnya dengan nama “Majelis Pengajian Ihya Ulumuddin Tarekat Sammaniyah”. Di dalam setiap ceramahnya dihadapan para jamaahnya ia selalu menekankan keharusan memadukan antara syari’at dan hakikat sebagai sesuatu yang padu bagaikan tubuh dan nyawa di mana antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Penegasan ini menjadi salah satu aturan dalam sistem tarekatnya.
          Melalui murid-muridnya, tarekat Sammaniyah tersebar ke berbagai daerah. Dalam rangka memperluas ajaran tarekatnya, beliau membentuk komposisi kepengurusan tarekat Sammaniyah yang dipimpinnya mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa. Ia menunjuk murid-muridnya untuk membantu tugas beliau dalam menyebarluaskan ajaran tarekat Sammaniyah ke daerah-daerah. Muridanya banyak tersebar di berbagai daerah, mulai dari Sumatera Utara, Aceh, Riau, Kepulauan Riau, pulau Jawa, bahkan Malaysia.

6 Responses so far

  1. Unknown says:
    Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
  2. Unknown says:
    Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
  3. Unknown says:
    Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
  6. Unknown says:
    Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Leave a Reply

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.